Saya pikir penyebabnya karena terlambat makan.
Serangan itu terjadi saat saya tengah berjanji bertemu dengan seorang tokoh masyarakat di sebuah hotel.
Untuk mengurangi rasa sakit, saya pesan minuman hangat di café hotel.
Sakit tidak berkurang, malah semakin menjadi-jadi.
Karena sudah telanjur berjanji, saya berusaha tetap tenang, seolah tidak terjadiapa-apa pada diri saya.
Gempa susulan' terjadi ketika saya sedang berada di dalam ruang pertemuan.
Kali ini saya hampir KO, tetapi berusaha tegar sampai pertemuan usai.
Bersama Widi memetik daun nimba untuk jamu.
Setiba di rumah, saya benar-benar ambruk.
Widi sibuk mencari dokter.
"Bapak terkena seranganjantung dan harus dirawat dirumah sakit sekarang juga," jelas dokter yang memeriksa.
Seperti disambar geledek, ucapan dokter membuat nyali saya ciut.
Namun karena dada sakit sekali, untuk pertolongan pertama saya hanya minta diberi obat Esok paginya, saya ke RS Harapan Kita.
Dalam keadaan prima, biasanya saya sanggup saja.
85 Pengobatan alternatif melakukannya selama 25 menit, namun pagi itu hanya kuat enam Setelah memeriksa dengan peralatan canggih, dokter mengatakan menit, itu pun sudah megap-megap.
Rasanya dunia ini sempit.
bahwa jantung saya tersumbat.
Saya sempat melihat sendiri kondisinya lewat alat itu, ternyata begitu menyeramkan.
Saat itu juga teringat dosa-dosa' saya yang selama ini menganut pola makan yang kacau serta menjalani pola hidup semau gue.
Kedua hal itulah ternyata ya menurut dokter menjadi pemicu melemahnya jantung saya.
ng Dokter menyarankan agar saya menjalani kateterisasi, yaitu lewat daerah selangkang dimasukkan semacam pipa kawat halus mengikuti aliran darah sampai ke jantung.
Lewat saluran ini ke dalam jantung disemprotkan zat pewarna, lalu difoto.
Dengan demikian, bisa dilihat bagian pembuluh dalam jantung yang mampet Masih tidak puas atasjawaban dokter, saya berusaha mencari dokter lain.
Kali ini dokter meminta saya agar lebih serius menghadapi penyakit yang saya derita.
la bahkan menyarankan agar saya dirawat.
"Bapak jangan main-main," katanya sambil menyodorkan surat pengantar ke rumah sakit rujukannya.
Saya tetap bandel dan pulang ke rumah.
Dalam perjalanan, saya masih ragu, apakah diagnosa para dokter spesialis itu benar? Tiga hari kemudian, saya mencari -Setelah banyak makan buah dan sayur spesialis jantung yang biasa merawat saya.
"Bapak harus dirawat di rumah sakit secara intensif.
Jantung Bapak nggak beres," katanya.
Mendengar pernyataan dokter, Widi mulai sibuk mencari rumah sakit.
Sehari sebelum masuk rumah sakit, saya sempat berkonsultasi dengan dokter yang lain lagi menyoal kateterisasi (pemasangan kateter ke dalam rongga tubuh) yang harus dijalani.
"Kateterisasi ini 95 aman, tetapi saya tidak bisa menjamin apakah bapak yang termasuk yang 95 % atau 5 % yang tidak aman , " jelas dokter .
"Tenangkan hati.
Apabila mental sudah siap, boleh dirawat, "katanya sambil memberi resep obat yang harus segera saya minum.
86 food combinin Mengevaluasi Diri Semenjak divonis sakit jantung, saya rajin mencari literatur yang berhubungan dengan penyakit yang mematikan itu.
Terus terang ada perasaan sedih kalau seandainya saya benar-benarharus berpisah dengan orang-orang tercinta: istri, anak, menantu, dan cucu yang sedang lucu-lucunya.
Ah, tidak...saya tidak mau.
Saya mencoba bangkit Kebetulan dalam satu makalah yang ditulis oleh salah seorang dokter di RSCM disebutkan bahwa ada empat halyang harus dilakukan oleh penderita penyakit jantung apabila ingin sembuh, yaitu, harus mengubah pola hidup secara total, melakukan olahraga yang cukup, memilih makanan yang tepat dan berkualitas, serta rajin kontrol ke dokter Saya mulai mengevaluasi hari- hari kemarin yang bertumpuk 'dosa', terutama dalam urusan makan.
Saya mulai mengevaluasi hari-hari kemarin yang bertumpuk 'dosa', terutama dalam urusan makan.
Serangan itu terjadi saat saya tengah berjanji bertemu dengan seorang tokoh masyarakat di sebuah hotel.
Untuk mengurangi rasa sakit, saya pesan minuman hangat di café hotel.
Sakit tidak berkurang, malah semakin menjadi-jadi.
Karena sudah telanjur berjanji, saya berusaha tetap tenang, seolah tidak terjadiapa-apa pada diri saya.
Gempa susulan' terjadi ketika saya sedang berada di dalam ruang pertemuan.
Kali ini saya hampir KO, tetapi berusaha tegar sampai pertemuan usai.
Bersama Widi memetik daun nimba untuk jamu.
Setiba di rumah, saya benar-benar ambruk.
Widi sibuk mencari dokter.
"Bapak terkena seranganjantung dan harus dirawat dirumah sakit sekarang juga," jelas dokter yang memeriksa.
Seperti disambar geledek, ucapan dokter membuat nyali saya ciut.
Namun karena dada sakit sekali, untuk pertolongan pertama saya hanya minta diberi obat Esok paginya, saya ke RS Harapan Kita.
Saya mencoba "merayu" dokter agar saya tidak dirawat di rumah sakit
Spesialis jantung di sana menyarankan agar saya melakukan treadmil untuk melatih jantung yang konon payah itu.Dalam keadaan prima, biasanya saya sanggup saja.
85 Pengobatan alternatif melakukannya selama 25 menit, namun pagi itu hanya kuat enam Setelah memeriksa dengan peralatan canggih, dokter mengatakan menit, itu pun sudah megap-megap.
Rasanya dunia ini sempit.
bahwa jantung saya tersumbat.
Saya sempat melihat sendiri kondisinya lewat alat itu, ternyata begitu menyeramkan.
Saat itu juga teringat dosa-dosa' saya yang selama ini menganut pola makan yang kacau serta menjalani pola hidup semau gue.
Kedua hal itulah ternyata ya menurut dokter menjadi pemicu melemahnya jantung saya.
ng Dokter menyarankan agar saya menjalani kateterisasi, yaitu lewat daerah selangkang dimasukkan semacam pipa kawat halus mengikuti aliran darah sampai ke jantung.
Lewat saluran ini ke dalam jantung disemprotkan zat pewarna, lalu difoto.
Dengan demikian, bisa dilihat bagian pembuluh dalam jantung yang mampet Masih tidak puas atasjawaban dokter, saya berusaha mencari dokter lain.
Kali ini dokter meminta saya agar lebih serius menghadapi penyakit yang saya derita.
la bahkan menyarankan agar saya dirawat.
"Bapak jangan main-main," katanya sambil menyodorkan surat pengantar ke rumah sakit rujukannya.
Saya tetap bandel dan pulang ke rumah.
Dalam perjalanan, saya masih ragu, apakah diagnosa para dokter spesialis itu benar? Tiga hari kemudian, saya mencari -Setelah banyak makan buah dan sayur spesialis jantung yang biasa merawat saya.
"Bapak harus dirawat di rumah sakit secara intensif.
Jantung Bapak nggak beres," katanya.
Mendengar pernyataan dokter, Widi mulai sibuk mencari rumah sakit.
Sehari sebelum masuk rumah sakit, saya sempat berkonsultasi dengan dokter yang lain lagi menyoal kateterisasi (pemasangan kateter ke dalam rongga tubuh) yang harus dijalani.
"Kateterisasi ini 95 aman, tetapi saya tidak bisa menjamin apakah bapak yang termasuk yang 95 % atau 5 % yang tidak aman , " jelas dokter .
Saya mencoba "merayu" dokter agar saya tidak dirawat di rumah sakit
Saya mencoba "merayu" dokter agar saya tidak dirawat di rumah sakit."Tenangkan hati.
Apabila mental sudah siap, boleh dirawat, "katanya sambil memberi resep obat yang harus segera saya minum.
86 food combinin Mengevaluasi Diri Semenjak divonis sakit jantung, saya rajin mencari literatur yang berhubungan dengan penyakit yang mematikan itu.
Terus terang ada perasaan sedih kalau seandainya saya benar-benarharus berpisah dengan orang-orang tercinta: istri, anak, menantu, dan cucu yang sedang lucu-lucunya.
Ah, tidak...saya tidak mau.
Saya mencoba bangkit Kebetulan dalam satu makalah yang ditulis oleh salah seorang dokter di RSCM disebutkan bahwa ada empat halyang harus dilakukan oleh penderita penyakit jantung apabila ingin sembuh, yaitu, harus mengubah pola hidup secara total, melakukan olahraga yang cukup, memilih makanan yang tepat dan berkualitas, serta rajin kontrol ke dokter Saya mulai mengevaluasi hari- hari kemarin yang bertumpuk 'dosa', terutama dalam urusan makan.
Saya mulai mengevaluasi hari-hari kemarin yang bertumpuk 'dosa', terutama dalam urusan makan.
Comments
Post a Comment